Pelajaran ini saya mendapatkannya ketika saya menginjak usia dewasa, pengendalian yang sebenarnya berasal dari pengendalian pikiran kita. semua berawal dari pikiran kita, semua tergantung pikiran. Pikiran yang rumit membuat seolah dunia ini akan tampak rumit, sebaliknya pikiran yang jernih dan nyaman, bisa membuat kita nyaman dengan diri kita sendiri.
1. MEMAHAMI KEBENARAN
Benar menurut kita belum tentu benar menurut orang lain begitu pun sebaliknya. Kebenaran yang kita temukan selama ini adalah kebenaran relatif yang sementara yang bisa berubah oleh waktu – tempat – juga sudut pandang, contohnya galileo dibunuh karena dianggap melawan teori “matahari mengelilingi bumi”, namun sekarang teori galileo yang dipakai “bumi mengelilingi matahari. Dan juga beberapa contoh lainnya.
Kebenaran Mutlak hanyalah milik Tuhan. Kebenaran hanya bisa dirasakan. Namun yang menjadi permasalahan seringkali kita memposisikan diri sebagai Tuhan, “seolah kitalah yang paling benar”, “kitalah satu2nya yang benar”. Di sisi lain orang pun punya kebenaran sendiri yang akhirnya “masing-masing pihak merasa memiliki kebenaran” pada ujungnya tiap2 orang melakukan pembenaran. Terjadilah pertempuran dan ketidaknyamanan hati. Coba, bila tiap orang berempati memahami sudut pandang masing-masing.
Baca lebih lanjut